Kesehatan 9 bulan yang lalu, Oleh : marketing
Dilansir dari jurnal yang berjudul “Dengue hemorrhagic fever and the liver” Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan salah satu infeksi yang biasa muncul di wilayah tropis dan subtropis. Infeksi ini ditularkan dari nyamuk yang membawa virus dengue (DENV), sebuah flavivirus yang menyebabkan hampir 390 juta pasien terjangkit setiap tahunnya.
Itu sebabnya, tiap tahunnya Indonesia memiliki angka kasus DBD yang cukup tinggi, baik pada dewasa maupun anak-anak. Hal ini juga dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia yang berada di daerah lintang khatulistiwa dan sangat mendukung pertumbuhan serta penyebaran Aedes aegypti pada manusia melalui nyamuk.
Masih dalam jurnal yang sama “Dengue hemorrhagic fever and the liver”, diperkirakan bahwa demam berdarah akan lebih kuat (infeksinya) di negara-negara endemik DBD. Hal ini karena dipengaruhi perubahan iklim dan peran wisatawan asing yang melakukan perjalanan internasional ke negara tersebut.
Menurut WHO, Demam Berdarah merupakan infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk dan menyebabkan penyakit mirip flu yang parah. Terkadang infeksi DBD dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi mematikan. Ada 4 serotipe virus penyebab demam berdarah yang diantaranya adalah DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4.
Sebuah laporan yang dirilis Journal of The Indonesian Medical Association yang berjudul “Epidemiology of Children with Severe Dengue Infection in Dr. Soetomo General Hospital” menerangkan bahwa diperkirakan 500.000 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) memerlukan rawat inap setiap tahunnya dan 90% diantaranya didominasi oleh anak-anak.
Melalui data 90% itu, 2,5% dari mereka yang terinfeksi DBD meninggal setiap tahunnya. Sejak kasus infeksi DBD dilaporkan pada 1968 di Jakarta dan Surabaya, infeksi demam berdarah telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan ancaman kematian.
Selain itu, DBD lebih banyak dan sering terjadi pada anak di bawah usia 15 tahun yang tinggal di daerah hiperendermik (tempat yang penyebaran penyakitnya lebih persisten) dan biasanya terjadi secara berulang. Oleh karena itu, kawan permata perlu memperhatikan kebersihan lingkungan dimana anak-anak bermain guna terhindar dari infeksi DBD.
Dikutip dari kidshealth.org bahwa umumnya gejala demam berdarah cukup ringan pada anak-anak yang belum perenah terinfeksi virus Aedes aegyti. Akan tetapi, mereka yang pernah terinfeksi oleh DBD sebelumnya memungkinkan untuk menderita gejala sedang hingga berat. Tanda dan gejala umum DBD meliputi:
Pada mulanya demam berdarah biasa disebut “breakbone fever” atau “demam patah tulang” loh kawan permata, baru tahu kan? Hal ini karena adanya gejala nyeri parah pada tulang dan otot, meski begitu demam faktanya tidak dapat mematahkan tulang.
Selain itu, Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya memiliki tiga fase gejala yang tiap fasenya memiliki perbedaan:
Dilansir dari mayoclinic.org seseorang memiliki risiko yang tinggi untuk terpapar demam berdarah, jika :
Dilansir dari mayoclinic.org Seseorang yang Demam Berdarah Dengue atau DBD memerlukan penanganan khusus dari dokter. Meski telah ada vaksin untuk DBD, tetapi WHO menekankan bahwa vaksin tersebut bukanlah alat yang efektif untuk mengurangi DBD di daerah dimana DBD umum terjadi.
Pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi cara yang efektif untuk menekan penyebaran demam berdarah. Berikut langkah preventif untuk mencegah demam berdarah:
Selain melakukan tindakan preventif di atas, Kawan Permata dapat juga menggunakan vaksin Demam Berdarah Dengue. Pusat Kontrol Penyakit Menular di Amerika Serikat atau CDC merokemendasikan penggunaan vaksin DBD pada anak berusia 9-16 tahun yang sebelumnya pernah terinfeksi oleh DBD.
Penggunaan vaksin ini sangat direkomendasikan untuk wilayah-wilayah tropis atau wilayah yang memiliki angka DBD cukup tinggi setiap tahunnya. Hal yang perlu diperhatikan bahwa anak-anak yang sebelumnya tidak pernah mengalami infeksi demam berdarah berisiko lebih tinggi terkena penyakit demam berdarah parah dan dirawat di rumah sakit jika terkena demam berdarah setelah menerima vaksinasi Dengvaxia.
Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan harus memeriksa bukti adanya infeksi demam berdarah sebelumnya yang dikonfirmasi oleh laboratorium sebelum vaksinasi. Lalu apakah ada efek samping yang ditimbulkan setelah melakukan vaksinasi?
Jika Kawan Permata merasakan gejala di atas atau Kawan Permata mendapi gejala di atas ada pada si buah hati, Kawan Permata bisa segera langsung munghubungi pusat kesehatan/klinik terdekat atau Kawan Permata bisa datang langsung ke RS Permata Kuningan. RS Permata Kuningan tentunya memiliki 2 Dokter Spesialis Anak yang siap untuk memberikan layanan terbaik bagi kamu.
Fadilla, Aulia Nur., Husada, Domicus., & Utomo, Budi. (2020). Epidemiology of Children with Severe Dengue Infection in Dr. Soetomo General Hospital.
Leowattana, Watana & Leowattana, Tawithep. (2021). Dengue Hemorrhagic Fever and The Liver. World Journal of Hepatology. J Indon Med Assoc, (70), 4
Cdc.gov. (2024). Diakses Juli 02, 2024 dari https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/dengue/public/index.html
Kidshealth.org. (2022). Diakses April 23, 2024 dari https://kidshealth.org/en/parents/dengue.html
Mayoclinic.org. (2022). Diakses Mei 20, 2024 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078
Medparkhospital.com. (2023). Diakses Mei 20, 2024 dari https://www.medparkhospital.com/en-US/disease-and-treatment/dengue-fever
Who.int. (2019). Diakses Mei 20, 2024 dari https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/dengue-and-severe-dengue
Disunting Oleh : dr. Adhitya Agung Pratama, Sp.A
Jl. Cut Nyak Dien,Kel. Cijoho,Kec. Kuningan,Kab. Kuningan,Prop. Jawa Barat
info@rspermatakuningan.com
(0232) 890 5556, 890 5557
IGD (0232) 890 5555
© 2020 - 2025 IT RS Permata
Kuningan, PT Kuningan Kampung Sehat.
All Rights Reserved.
Designed by HTML
Codex
Distributed by ThemeWagon