Pelayanan Poli : Senin - Jumat : 08.00 - 20.00, Sabtu : 08.00 - 12.00, IGD 24 Jam : (0232) 890 5555

info@rspermatakuningan.com

(0232) 890 5556, 890 5557

Kesehatan

Mengenal GERD, Penyakit yang Banyak Menyerang Anak Muda

Kesehatan 1 bulan yang lalu, Oleh : marketing

Apa itu GERD?

GERD atau Gastroesopagheal Reflux Disease merupakan kondisi kronis yang diidap seseorang dengan ditandai naiknya asam lambung ke kerongkongan. Biasanya asam lambung naik ke esofagus proksimal dan distal sehingga menyebabkan gejala atau komplikasi tertentu yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Menurut jurnal yang dirilis Sciendo dengan judul Advances in diagnosis of GERD, GERD merupakan salah satu penyakit gastrointestinal yang paling umum di seluruh dunia dengan prevalensi global diperkirakan sebesar 8–33%. GERD juga dapat menyerang semua kelompok usia, baik pria maupun wanita.

GERD juga termasuk ke dalam penyakit kompleks dengan beberapa fenotipe yang mungkin memerlukan beberapa langkah untuk dievaluasi dengan benar. GERD awalnya dievaluasi berdasarkan adanya gejala khas (heartburn, regurgitasi asam) atau gejala atipikal (nyeri dada, batuk kronis, gejala seperti asma, sinusitis).

Gejala dari GERD atau Gastroesopagheal Reflux Disease

Naiknya asam lambung ke kerongkongan akibat refluks memiliki beberapa efek bagi tubuh, dilansir Mayoclinic.com gejala paling umum dari GERD diantaranya:

  1. Rasa terbakar di dada, sering disebut nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati biasanya terjadi setelah makan dan mungkin lebih parah di malam hari atau saat berbaring.
  2. Rasa mual akibat makanan atau cairan asam di tenggorokan.
  3. Nyeri di perut bagian atas atau dada. Kesulitan menelan, disebut disfagia.
  4. Sensasi ada benjolan di tenggorokan.

Jika Anda mengalami refluks asam lambung di malam hari, Anda mungkin juga mengalami:

  1. Batuk terus-menerus.
  2. Radang pita suara, dikenal sebagai radang tenggorokan.
  3. Asma baru atau yang memburuk.

Penyebab

Sebuah jurnal yang dirilis BMC atau BioMed Central menyajikan data bahwa 9.631 orang dewasa menderita penyakit GERD diakibatkan oleh:

  1. Rendahnya aktivitas fisik
  2. Asupan makanan manis dan dessert yang tinggi
  3. Rendahnya asupan serat atau fiber
  4. Kebiasaan merokok
  5. Konsumsi alkohol atau kopi
  6. Gangguan stress atau depresi
  7. Obesitas sentral
  8. Lemak visceral 

Dari data di atas juga seorang perokok aktif memiliki risiko lebih tinggi 23% terkena penyakit GERD loh Kawan Permata. Kita bisa memahami bahwa faktor pemicu GERD ialah karena gaya hidup yang kurang sehat sehingga tak heran banyak dari anak muda saat ini yang memiliki riwayat GERD.

Selain dari penyebab di atas, menurut laporan yang dipublikasi Mayo Clinic GERD juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi, seperti:

  1. Hernia hiatus
  2. Kehamilan
  3. Skleroderma
  4. Pengosongan lambung yang tertunda.

Refluks lambung pun bisa diperparah dengan kebiasaan:

  1. Makan dalam porsi besar atau makan larut malam
  2. Mengonsumsi makanan tertentu, seperti makanan berlemak atau gorengan
  3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin

Komplikasi GERD

Penyakit GERD jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan tepat dapat memicu komplikasi loh Kawan Permata. Seiring perjalanan waktu, dilansir Mayo Clinic komplikasi GERD dapat memicu peradangan jangka panjang di esofagus dan dapat menyebabkan:

  1. Peradangan jaringan di esofagus, yang dikenal sebagai esofagitis. Asam lambung dapat memecah jaringan di esofagus. Hal ini dapat menyebabkan peradangan, pendarahan, dan terkadang luka terbuka, yang disebut tukak. Esofagus dapat menyebabkan nyeri dan membuat sulit menelan.
  2. Penyempitan esofagus, yang disebut striktur esofagus. Kerusakan pada esofagus bagian bawah akibat asam lambung menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Jaringan parut mempersempit jalur makanan, yang menyebabkan masalah menelan.
  3. Perubahan prakanker pada esofagus, yang dikenal sebagai esofagus Barrett. Kerusakan akibat asam dapat menyebabkan perubahan pada jaringan yang melapisi esofagus bagian bawah. Perubahan ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus.

Penanganan Penyakit GERD

Langkah awal agar seseorang dapat pulih dari penyakit GERD adalah dengan melakukan perbaikan gaya hidup, menghindari pemicu dan melakukan pola hidup sehat. Modifikasi gaya hidup ini sangat efektif agar penyakit GERD tidak timbul dan kambuh kembali. Hal-hal yang bisa dilakukan dalam memperbaiki gaya hidup ialah:

  1. Menurunkan berat badan bagi penderita obesitas
  2. Perhatikan elevasi kepala tempat tidur
  3. Hindari makanan dan minuman pemicu GERD
  4. Menghindari makan porsi besar dan makan pada larut malam
  5. Pertimbangkan untuk konsumsi probiotik karena dalam beberapa penelitian, probiotik dapat membantu memulihkan penyakit GERD
  6. Menghindari segala pemicu stress atau depresi

Selain memperbaiki pola hidup, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengobati GERD ialah dengan terapi obat. Terapi obat ini bisa dilakukan melalui konsultasi dengan dokter umum maupun dokter spesialis. Dokter akan melakukan observasi kondisi pasien sebelum nantinya meresepkan obat-obatan bagi pasien.

Terapi obat ini tidak dimaksudkan agar pasien membeli obat secara mandiri, tetapi arahan konsultasi pasien pada dokter sehingga dokter bisa memberikan terapi obat bagi pasien. Sangat tidak disarankan untuk membeli obat secara mandiri karena dikhawatirkan ada efek samping dari penggunaan obat secara sembarangan.

Selain terapi obat, pada beberapa kasus, operasi atau tindakan pembedahan mungkin diperlukan jika pengobatan tidak bekerja atau jika GERD menyebabkan komplikasi. Salah satunya dengan melakukan Laparoscopic Nissen Fundoplication atau prosedur pembedahan umum bagi pasien GERD untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah.

Meski telah banyak metode pengobatan dan tindakan untuk mengatasi penyakit GERD, tetapi sangat disarankan penderita penyakit GERD untuk memperbaiki pola hidup. Hal ini ditujukan agar GERD tidak kambuh kembali Kawan Permata. Yuk! Mulai hidup sehat dari sekarang.

Source:

Sadafi, Sepehr, et. all. (2024). Risk factors for gastroesophageal reflux disease: a population-based study. BMC Gastroenterology. Diakses Mei 27, 2025.

Sararu, Elena-Roxana, et. all. (2021). Advances in the diagnosis of GERD. Romanian Journal of Internal Medicine. Diakses Mei 27, 2025.

Mayoclinic.com. (2025). Gastroesophageal reflux disease (GERD). Diakses Mei 27, 2025, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940

Mayoclinic.com. (2025). Gastroesophageal reflux disease (GERD). Diakses Mei 27, 2025, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/diagnosis-treatment/drc-20361959#:~:text=GERD%20surgery,-Surgery%20for%20GERD&text=The%20procedure%20is%20called%20Nissen,back%20up%20in%20the%20esophagus.

Disunting Oleh : dr. Rio Zakaria, Sp.PD

Hubungi Kami

Jl. Cut Nyak Dien,Kel. Cijoho,Kec. Kuningan,Kab. Kuningan,Prop. Jawa Barat

info@rspermatakuningan.com

(0232) 890 5556, 890 5557

IGD (0232) 890 5555

Follow Us

© 2020 - 2025 IT RS Permata Kuningan, PT Kuningan Kampung Sehat.
All Rights Reserved.

Designed by HTML Codex
Distributed by ThemeWagon